Kejang pada anak merupakan kondisi yang sangat serius dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Salah satu penyebab kejang pada anak adalah penggunaan obat resep yang tidak sesuai atau dosis yang terlalu tinggi. Baru-baru ini, sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini menunjukkan bahwa penggunaan obat resep pada anak-anak telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat menjadi faktor yang memicu peningkatan kejang pada anak. Menurut penelitian ini, sekitar 3,7 juta anak di AS mengalami kejang akibat obat resep antara tahun 2016 hingga 2020.
Kejang pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk efek samping dari obat-obatan yang mereka konsumsi. Kejang merupakan reaksi tubuh terhadap rangsangan yang tidak normal, dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kejang pada anak dapat menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian.
Para orangtua perlu lebih waspada terhadap penggunaan obat resep pada anak-anak. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada anak, dan memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan yang disarankan. Jika anak mengalami kejang setelah mengonsumsi obat resep, segera hubungi dokter atau tenaga medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang diperlukan.
Penelitian ini menjadi peringatan bagi para orangtua dan tenaga medis untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat resep kepada anak-anak. Keamanan dan kesehatan anak harus selalu menjadi prioritas utama, dan penggunaan obat harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter. Semoga dengan kesadaran yang lebih tinggi, kejadian kejang pada anak akibat obat resep dapat diminimalkan dan anak-anak dapat tumbuh sehat dan kuat.