Banyak pasien atrial fibrilasi Indonesia masih di usia produktif 

Atrial fibrilasi adalah kondisi dimana detak jantung tidak beraturan dan dapat menyebabkan risiko serius seperti stroke dan gagal jantung. Meskipun biasanya terjadi pada orang yang lebih tua, banyak pasien atrial fibrilasi di Indonesia masih berusia produktif.

Menurut data dari Asosiasi Dokter Spesialis Jantung Indonesia (PERKI), sekitar 20% dari total pasien atrial fibrilasi di Indonesia berusia di bawah 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ini tidak hanya dialami oleh orang yang lebih tua, tetapi juga dapat terjadi pada usia produktif.

Pasien atrial fibrilasi di usia produktif seringkali menghadapi tantangan tersendiri, terutama ketika mereka masih bekerja dan memiliki tanggung jawab keluarga. Mereka harus tetap memperhatikan kesehatan jantung mereka sambil menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab atrial fibrilasi pada usia produktif bisa beragam, mulai dari faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, hingga stres. Oleh karena itu, penting bagi pasien atrial fibrilasi untuk menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari faktor risiko lainnya.

Selain itu, pengelolaan atrial fibrilasi pada pasien usia produktif juga harus dilakukan secara komprehensif. Mereka perlu menjalani pengobatan yang tepat dan rutin memeriksakan kondisi jantung mereka ke dokter spesialis jantung.

Melalui kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mengelola atrial fibrilasi dengan baik, diharapkan pasien atrial fibrilasi di usia produktif dapat tetap menjalani kehidupan dengan kualitas yang baik. Semoga dengan perhatian dan penanganan yang tepat, mereka dapat terhindar dari risiko komplikasi serius dan tetap produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.