Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Indonesia menemukan bahwa penyintas demam berdarah memiliki risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit.
Studi ini melibatkan 100 pasien yang telah pulih dari demam berdarah dan telah dipantau selama setahun setelah pulih. Hasil studi menunjukkan bahwa sebanyak 30% dari para penyintas demam berdarah mengalami komplikasi jantung, seperti gangguan irama jantung atau pembesaran jantung. Para peneliti juga menemukan bahwa faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit jantung sebelumnya dapat mempengaruhi risiko komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah.
Para peneliti menyarankan agar para penyintas demam berdarah untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin setelah pulih dari penyakit tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi jantung dan segera melakukan tindakan yang diperlukan. Selain itu, penting juga bagi para penyintas demam berdarah untuk menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Dengan mengetahui risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi pada penyintas demam berdarah, diharapkan para penderita dan tenaga medis dapat lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Kesehatan jantung merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh semua orang, termasuk para penyintas demam berdarah. Dengan menjaga kesehatan jantung, diharapkan para penyintas demam berdarah dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.