Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mengkonsumsi daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun, ahli gizi membantah klaim ini dan menyatakan bahwa daging kambing sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford, mereka menemukan bahwa mengkonsumsi daging kambing lebih dari tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing yang dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

Namun, ahli gizi menolak klaim ini dan menegaskan bahwa daging kambing sebenarnya mengandung nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan. Daging kambing kaya akan protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12 yang sangat penting untuk tubuh. Selain itu, daging kambing juga rendah lemak jenuh jika dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Menurut Dr. Ani, seorang ahli gizi dari Universitas Gajah Mada, konsumsi daging kambing dalam jumlah yang wajar tidak akan meningkatkan risiko hipertensi. “Daging kambing adalah sumber protein hewani yang sangat baik dan sehat. Namun, seperti makanan lainnya, harus dikonsumsi dengan seimbang dan tidak berlebihan,” ujarnya.

Dr. Ani juga menyarankan agar tidak hanya fokus pada jenis daging yang dikonsumsi, tetapi juga pada cara memasaknya. Mengolah daging kambing dengan cara dipanggang atau direbus akan lebih baik daripada digoreng atau digoreng dengan minyak berlebihan.

Jadi, meskipun ada klaim bahwa mengkonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi, kita tidak perlu khawatir asal tetap mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang. Selalu ingat untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.