Dokter ungkap faktor penyebab “speech delay” pada anak

Speech delay atau keterlambatan perkembangan bicara pada anak adalah kondisi dimana anak mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa lisan pada usia yang seharusnya sudah bisa bicara dengan baik. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak usia dini dan dapat berdampak pada kemampuan komunikasi dan perkembangan sosial mereka.

Menurut dr. Maria, seorang dokter spesialis anak, terdapat beberapa faktor penyebab speech delay pada anak. Salah satunya adalah faktor genetik, dimana anak memiliki riwayat keluarga dengan masalah perkembangan bicara yang serupa. Faktor genetik ini bisa membuat anak lebih rentan mengalami speech delay meskipun tidak ada masalah fisik atau kognitif lainnya.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat berperan dalam menyebabkan speech delay pada anak. Misalnya, jika anak sering terpapar dengan bahasa yang tidak sesuai dengan usianya, atau jika lingkungan sekitarnya kurang memberikan stimulus yang cukup untuk perkembangan bicara.

Selain itu, faktor kesehatan juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Misalnya, gangguan pendengaran atau masalah fisik lainnya yang membuat anak sulit untuk berbicara dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu memantau perkembangan kesehatan anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami kesulitan bicara.

Untuk mengatasi speech delay pada anak, dr. Maria menyarankan agar orangtua memberikan stimulus yang cukup untuk perkembangan bicara anak. Misalnya dengan membacakan cerita, bernyanyi, atau berbicara dengan anak secara teratur. Selain itu, terapi bicara juga dapat membantu anak untuk mengatasi kesulitan bicara yang dialaminya.

Dengan pemahaman yang baik tentang faktor penyebab speech delay pada anak, orangtua dapat lebih siap dalam menghadapi masalah tersebut dan memberikan dukungan yang tepat untuk perkembangan bicara anak. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami kesulitan bicara, karena semakin dini masalah tersebut terdeteksi, semakin baik pula penanganannya.