Kembuhung, Kearifan Lokal Kurangi Limbah Makanan
Kembuhung adalah sebuah tradisi lokal yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak di Kalimantan. Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal yang sangat efektif dalam mengurangi limbah makanan. Dalam budaya Dayak, kembuhung merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan setelah selesai makan bersama. Tujuan dari kembuhung adalah untuk memberikan ucapan terima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan rezeki berupa makanan.
Dalam pelaksanaannya, kembuhung dilakukan dengan cara menyisihkan sisa makanan yang ada di piring atau mangkok masing-masing. Sisa makanan tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu wadah dan diberikan kepada hewan-hewan di sekitar rumah, seperti ayam, kambing, atau sapi. Dengan demikian, tidak ada sisa makanan yang terbuang begitu saja dan menjadi limbah.
Selain itu, kembuhung juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar sesama anggota keluarga atau komunitas. Dalam suasana yang penuh keakraban, masyarakat saling berbagi makanan dan menghargai setiap hidangan yang disajikan. Hal ini juga memberikan pengertian kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan tidak sembarangan dalam menghasilkan limbah makanan.
Kembuhung merupakan contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah makanan. Dengan menerapkan tradisi ini, masyarakat Suku Dayak tidak hanya menghargai makanan sebagai anugerah Tuhan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan mengajarkan nilai-nilai kebersamaan kepada generasi selanjutnya. Semoga tradisi kembuhung ini dapat terus dilestarikan dan dijadikan contoh oleh masyarakat lain dalam upaya mengurangi limbah makanan.