Sebagian penderita penyakit autoimun juga hadapi depresi dan kecemasan

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan sehat dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit autoimun yang sering terjadi adalah lupus, rheumatoid arthritis, dan tiroiditis Hashimoto. Meskipun gejalanya bervariasi, kebanyakan penderita penyakit autoimun mengalami peradangan, kelelahan kronis, nyeri sendi, dan gangguan sistem pencernaan.

Namun, selain gejala fisik yang mengganggu, sebagian penderita penyakit autoimun juga menghadapi masalah mental, seperti depresi dan kecemasan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan penyakit autoimun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental, dibandingkan dengan populasi umum.

Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, gangguan tidur, penurunan energi, dan perasaan tidak berharga. Sedangkan kecemasan adalah kondisi di mana seseorang merasa cemas, gelisah, atau takut secara berlebihan, bahkan tanpa alasan yang jelas.

Penyebab hubungan antara penyakit autoimun dan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan termasuk peradangan kronis, ketidakseimbangan hormon, serta stres fisik dan emosional yang dialami oleh penderita penyakit autoimun.

Penting bagi penderita penyakit autoimun untuk tidak hanya fokus pada pengobatan fisik mereka, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental mereka. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu dalam mengelola gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

Selain itu, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas juga sangat penting dalam membantu penderita penyakit autoimun mengatasi masalah mental mereka. Berbicara terbuka tentang perasaan dan pengalaman mereka, serta mencari informasi dan dukungan dari orang-orang yang memiliki pengalaman serupa, dapat membantu penderita merasa lebih terhubung dan tidak sendirian dalam perjuangan mereka.

Dengan perawatan yang holistik dan dukungan yang memadai, penderita penyakit autoimun dapat mengelola tidak hanya gejala fisik, tetapi juga masalah mental yang mungkin timbul. Penting untuk diingat bahwa gangguan mental adalah hal yang wajar dialami oleh siapa pun, termasuk penderita penyakit autoimun, dan mereka berhak untuk mendapatkan perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan.